Regulasi dan Prosedur Pendirian Perusahaan
1. Bentuk-bentuk Usaha
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan
ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali
disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan
utamanya, Badan Usaha adalah lembaga. Sementara perusahaan adalah tempat dimana
Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.
Persero
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh
Negara atau Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya
Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan
kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan
negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi.
Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT
< nama perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas
negara.
Prosedur dan legalitas
Bagi badan usaha skala besar hal ini menjadi prinsip yang
paling penting demi kemajuan dan pengakuan atas perusahaan yang bersangkutan.
Hasil akhir pada tahapan ini adalah sebuah izin prinsip yang dikenal dengan
Letter of Intent yang dapat berupa izin sementara, izin tetap hingga izin
perluasan.
Untuk beerapa jenis badan usaha lainnya misalnya, sole
distributor dari sebuah merek dagang, Letter of Intent akan memberi turunan
berupa Letter of Appointment sebagai bentuk surat perjanjian keagenan yang
merupakan izin perluasan jika perusahaan ini memberi kesempatan pada perusahaan
lain untuk mendistribusikan barang yang diproduksi.
Berikut ini adalah dokumen yang diperlukan pada tahapan ini
:
– Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
– Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
– Bukti diri.
Serta perizinan yang perlu dipenuhi dalam badan usaha
tersebut yaitu :
– Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
– Surat Izin Usaha Industri (SIUI).
Tahapan Pengesahan Menjadi Badan Hukum
Tidak semua badan usaha harus berbadan hukum. Akan tetapi
setiap badan usaha yang memang dimaksudkan untuk ekspansi atau berkembang
menjadi berskala besar maka hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan izin
atas kegiatan yang dilakukannya tidak boleh mengabaikan hukum yang berlaku.
Izin yang mengikat suatu bentuk badan usaha tertentu di Indonesia memang
terdapat lebih dari satu macam. Adapun pengakuan badan hukum bisa didasarkan
pada Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), hingga Undang-Undang Penanaman Modal
Asing ( UU PMA ).
Tahapan Penggolongan Menurut Bidang yang Dijalani
Badan usaha dikelompokkan kedalam berbagai jenis berdasarkan
jenis bidang kegiatan yang dijalani. Berkaitan dengan bidang tersebut, maka
setiap pengurusan izin disesuaikan dengan departemen yang membawahinya seperti
kehutanan, pertambangan, perdagangan, pertanian dsb.
Tahapan Mendapatkan Pengakuan, Pengesahan dan Izin dari
Departemen Lain
Departemen tertentu yang berhubungan langsung dengan jenis
kegiatan badan usaha akan mengeluarkan izin. Namun diluar itu, badan usaha juga
harus mendapatkan izin dari departemen lain yang pada nantinya akan
bersinggungan dengan operasional badan usaha misalnya Departemen Perdagangan
mengeluarkan izin pendirian industri, yaitu berupa SIUP.
Berdasarkan ketentuan perundang-undangan, CV diatur dalam
Pasal 16 s.d. 35 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) sebagaimana juga
proses pendirian firma, dan pada prakteknya di Indonesia telah menjadi suatu
kebiasaan bahwa setiap orang yang hendak mendirikan CV, dibuat dalam Akta
Notaris (Otentik), dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri (PN) yang
berwenang, serta kemudian diumumkan dalam Tambahan Berita Negara R.I
Oleh karena terdapatnya kesamaan dalam pendirian tersebut,
maka tahap-tahap pendirian CV adalah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan ihtisar isi resmi dari Akta Pendirian CV,
yang meliputi :
Nama lengkap, pekerjaan & tempat tinggal para pendiri;
Penetapan nama CV;
Keterangan mengenai CV itu bersifat umum atau terbatas untuk
menjalankan sebuah perusahaan cabang secara khusus (maksud dan tujuan);
Nama sekutu yang tidak berkuasa untuk menandatangani perjanjian
atas nama persekutuan;
Saat mulai dan berlakunya CV;
Klausula-klausula penting lain yang berkaitan dengan pihak ketiga
terhadap sekutu pendiri;
Pendaftaran akta pendirian ke PN harus diberi tanggal;
Pembentukan kas (uang) dari CV yang khusus disediakan bagi
penagih dari pihak ketiga, yang jika sudah kosong berlakulah tanggung jawab
sekutu secara pribadi untuk keseluruhan;
Pengeluaran satu atau beberapa sekutu dari wewenangnya untuk
bertindak atas nama persekutuan.
2. Mendaftarkan akta pendiriannya kepada Panitera PN yang
berwenang (Pasal 23 KUHD), dan yang didaftarkan hanyalah akta pendirian firma
(atau CV) atau ihtisar resminya saja (Pasal 24 KUHD);
Dalam hal ini, CV tersebut didaftarakan pada tempat
kedudukan/wilayah hukum CV, dengan membawa kelengkapan berupa Surat Keterangan
Domisili Perusahaan (SKDP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama CV yang
bersangkutan.
3. Para pendiri CV diwajibkan untuk mengumumkan ihtisar
resmi akta pendiriannya dalamTambahan Berita Negara R.I. (Pasal 28 KUHD).
Berikut ini merupakan ringkasan dari Tahapan Keseluruhan
Proses Pendirian CV, yaitu:
Tahap 1 : Pembuatan Akta Pendirian CV oleh Notaris;
Tahap 2 : Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP);
Tahap 3 : Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
Tahap 4 : Surat KeteranganTerdaftar Sebagai Wajib Pajak;
Tahap 5 : Pendaftaran ke Pengadilan Negeri;
Tahap 6 : SuratIzin Usaha Perdagangan (SIUP);
Tahap 7 : TandaDaftar Perusahaan (TDP).
Apabila dari pendiri dalam menjalankan usahanya berencana
untuk ikut serta dalam suatu lelang/ tender yang dilakukan oleh instansi
pemerintahan atau instansi lainnya, maka harus dilengkapi dengan dokumen legalitas
lainnya, yaitu berupa :
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP);
Tanda Daftar Perseroan (khusus CV); dan
Keanggotaan pada Asosiasi dan Sertifikat Badan Usaha, serta
Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (jika diperlukan).
.SDM DAN ORGANISASI
Struktur Organisasi
• Struktur
Organisasi Fungsional
Struktur
organisasi fungsional terdiri dari Bagian Pemasaran, Bagian Produksi, Bagian
Personalia dan Bagian Pembelanjaan serta Bagian Umum. Pada struktur organisasi
fungsional apabila ada seseorang yang diserahi tugas untuk mengelola suatu
proyek biasanya orang tersebut sudah terlanjur setia pada bagian mana dia
dahulu bekerja. Oleh karena itu seyogyanya offing tersebut tidak memanfaatkan
menarik seluruh orang-orang dari bagiannya dahulu, tetapi sebaiknya juga
menarik orang-orang pada bagian lain yang mampu sehingga pengalaman dan pengetahuan
dapat dinikmati bersama.
• Struktur
Organisasi Proyek
Pada hakekatnya struktur organisasi proyek bermula dari
organisasi fungsional. Pengelola proyek dari suatu bagian meminta agar
orang–orang fungsional yang bekerja pada proyek benar–benar pindah untuk
bekerja sepenuhnya dibawah kekuasaannya. Semakin banyak proyek maka semakin
banyak pula duplikasi fungsi. Selain itu para karyawan akan ragu di mana dia
akan ditempatkan bila pelaksanaan proyek sudah selesai. Sebaliknya manajer
bagian mungkin akan khawatir bila personilnya ditarik ke proyek-proyek.
Pemanfaatan personil-personil yang fungsional akan menjadi tidak efektif dan
efisien. Oleh karena itu diciptakanlah apa yang disebut struktur organisasi
matriks.
• Struktur
Organisasi Matriks
Organisasi matriks biasanya diciptakan berdasarkan
kebaikan-kebaikan organisasi fungsional dan organisasi proyek. Para ahli/staf
dihimpun berdasarkan fungsinya untuk mengerjakan proyek tertentu. Dalam hal ini
dibentuk bagian manajemen proyek secara tersendiri. Masing-masing bagian secara
struktural tidak boleh mempunyai proyek. Walaupun demikian berbagai proyek
masih dapat dilakukan oleh perusahaan akan tetapi berada di bawah pengawasan
manajemen proyek. Kesulitannya disini ialah bahwa organisasi matriks biasanya
hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar dan bila sistemnya tak lancar dapat
menimbulkan pertentangan dan kesenjangan antara bagian fungsional dan bagian
manajemen proyek.
•
Organisasi Usaha
Jenis organisasi ini biasanya dipakai pada
perusahan-perusahan besar dimana sering muncul proyek penelitian dan pengembangan
produk. Pada kelanjutannya akan dibentuk organisasi fungsional di dalam
perusahaan tersebut dengan maksud agar kegiatan dapat mandiri dan luwes dengan
sumber daya manusia serta dana tersendiri. Dalam hal ini, kerjasama antara
teknisi, peneliti dan para ahli pemasaran perlu dibina terutama pada saat
permulaan pengembangan produk.
•
Organisasi Tim Kerja
Bentuk organisasi ini biasanya dimanfaatkan untuk
menanggulangi proyek-proyek yang muncul secara tiba-tiba atau belum
direncanakan dan sifatnya ad hoc (sementara). Para anggota organisasi ini
biasanya merupakan personil-personil senior dan tidak dibebaskan dari pekerjaan
rutinnya. Namun dengan bekal pengalaman yang ada, biasanya mereka lebih mampu
dan tenang dalam menanggulangi persoalan yang timbul secara mendadak.
Barrie dan Paulson (1984) membagi struktur organisasi atas
empat kelompok, yang mencakup struktur organisasi dengan pendekatan
tradisional, struktur organisasi pemilik- pembangun, struktur organisasi putar
kunci, dan struktur organisasi manajemen konstruksi profesional.
Deskripsi dan Spesifikasi Tugas
• Board of
DirectorBoard of Director merupakan jajaran direksi yang berada di kantor pusat
(head office). Jajaran direksi adalah orang-orang yang memegang saham pada
perusahaan CV. Has Pratama dan mereka juga memegang kekuasaaan penuh terhadap
arah kebijakan yang diambil. Salah satu arah kebijakan dari jajaran direksi
adalah membuat planning bersama Direktur Eksekutif mengenai ruang lingkup
master project (proyek induk) yang akan dilaksanakan. Pada operasionalnya
jajaran direksi mengangkat seorang Direktur Eksekutif untuk memimpin
perusahaan.
• Direktur
Eksekutif Direktur Eksekutif merupakan pimpinan tertinggi dalam menjalankan
perusahaan dan Direktur Eksekutif bertanggung jawab terhadap seluruh
pelaksanaan kegiatan-kegiatan perusahaan. Salah satu tugasnya yaitu mengontrol
pelaksanaan master project (proyek induk). Direktur Eksekutif juga berada di
kantor pusat dan setiap dua minggu sekali meninjau ke site office untuk
memeriksa kemajuan progress proyek induk.
• General
Manager General Manager diangkat oleh Direktur Eksekutif untuk memimpin
langsung proyek induk dan tetap stand by di site office. General Manager juga
berfungsi sebagai wakil dari pihak pemilik untuk memimpin dan mengawasi
pelaksanaan proyek induk. Dalam menjalankan tugas-tugasnya General Manager
membentuk beberapa divisi manajemen yaitu Human Resources Department, Marketing
Management, Management Information System, Production Management, dan
Construction Management. Masing-masing divisi manajemen dikepalai oleh seorang
manager.
• Human
Resources Department Divisi ini mengatur seluruh urusan administrasi dan
kepegawaian, antara lain: surat menyurat ke instansi perusahaan lain, transfer
gaji karyawan, urusan surat perjanjian kerja, penyediaan peralatan kantor dan
sebagainya.
• Management
Information SystemDivisi ini berfungsi mencari dan mengumpulkan segala
informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan, baik sebagai bahan penelitian maupun
sebagai pengembangan bisnis perusahaan di masa yang akan datang.
Informasi-informasi yang terdapat pada divisi Management Infonnation System ini
terdistribusi atas informasi yang dibutuhkan oleh divisi-divisi lain yaitu
Human Resources Department, Marketing Management, Production Management, dan
Construction Management, tetapi dalam operasionalnya divisi Management Information
System harus melaporkan hasil kerjanya tersebut kepada General Manager dan
kemudian General Manager akan mengontrol perkembangannya pada divisi-divisi
manajemen yang terkait.
• Marketing
Management Dalam konsep usaha atau berbisnis, Uang yang dipinjam dari bank
harus secepatnya dipolar kembali dengan tujuan perluasan usaha lahan bisnis.
Pada perusahaan CV. Has Pratama ini, divisi Marketing Management menerapkan
sistem bahwa pada saat kegiatan pelaksanaan konstruksi sudah mencapai lima
puluh persen dari tahap penyeiesaian maka produk-produk harus sudah mulai
ditawarkan kepada para konsumen. Promosi biasanya dilakukan melalui spanduk,
leaflet, pamflet, pameran, iklan-iklan pada televisi, surat kabar, majalah, dan
sebagainya.Divisi Marketing Management dibagi atas tiga departemen yaitu
departemen promosi, penjualan dan management property. Departemen Management
Property mengurus masalah penyewaan gedung, fasilitas dan utilitas gedung yang
disewa, serta masalah maintenance (perawatannya).
• Production
Management Sebelum tahap pelaksanaan konstruksi berjalan, segala sesuatunya
diolah di bagian ini dahulu. Konsultan perencana berhubungan langsung dengan
divisi manajemen produksi. Pada tahap awal konsultan perencana bersama
departemen planning and scheduling membuat suatu perencanaan lengkap master
plan dari kola satelit seperti perencanaan jalan-jalan kota, saluran air bersih
dan air kotor, fasilitas umum dan sosial, gedung sekolah, gedung kantor,
apartemen, hotel, plaza, supermarket, ruko, rukan, bangunan utilitas,
pengolahan air kotor dan air bersih, dan sebagainya. Master plan yang ada
kemudian dipecah-pecah menjadi key plan, yang selanjutnya key plan tersebut
harus diasistensikan oleh konsultan perencana kepada departemen design and
engineering. Hal-hal yang dibicarakan di sini adalah layout prasarana dan
sarana kota satelit terhadap pemukiman penduduk sekitar, kontur dan ketinggian
tanah dasar kota satelit (grading plan), saluran air kotor dan air bersih,
masalah hitungan kekuatan struktur bangunan, gambar-gambar struktur dan
arsitektur bangunan, standard detail, serta gambar-gambar perubahan. Sejalan
dengan itu, utilitas, lansekap dan fasilitas pendukung lainnya dipadukan dan
diselaraskan juga dalam key plan tersebut. Sebagai tahap akhir, antara departemen
planning and scheduling, design and engineering, cost control, utility and
landscape, dan konsultan perencana secara bersama-sama menyusun spesifikasi,
rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) serta harga-harga bangunan untuk
keperluan tender. Hasil yang diperoleh merupakan 'top secret' yang harus
dilaporkan kepada Manajer Produksi dan selanjutnya Manajer Produksi melaporkan
hasil tersebut kepada General Manager untuk dievaluasi. Pada saat melakukan
tender General Manager dibantu oleh divisi Production Management dan
Constmction Management.
• Construction
Management Divisi ini memiliki tanggung jawab penuh terhadap segala pekerjaan
konstruksi dan pascakonstruksi. Pada masa prakonstruksi divisi Construction
Management bersama Production Management melakukan pelelangan yang dipantau
oleh General Manager. Para pemenang lelang akan ditentukan pada rapat bersama
antara Direktur Eksekutif, General Manager, Manajer Konstruksi dan Manager
Produksi. Jika sebelum diadakan pengumuman lelang, terdapat peserta lelang yang
membutuhkan penjelasan lebih lanjut, maka Divisi Construction Management,
Production Management dan General Manager melakukan aanwijzing bersama-sama
para peserta lelang.Selama menjalankan tugasnya, Divisi Construction Management
dibantu oleh banyak asisten yang jumlahnya tergantung dari banyaknya jenis
proyek yang ada. Masing-masing asisten mengawasi satu jenis proyek utama.
Sebutan jabatan untuk asisten Construction Management biasanya disebut Project
Manager. Satu jenis proyek utama yang dipimpin oleh Project Manager bisa
terdiri dari beberapa proyek bagian dan masing-masing proyek bagian tersebut
harus dilaksanakan oleh suatu kontraktor khusus yang menang dalam pelelangan
2.3 Sistem Penggajian
Penetapan gaji harus sesuai dengan ketentuan upah minimum
kota (UMK) dimana CV itu berada.
3. Aspek Pemasaran
Pemasaran yaitu kegiatan meneliti kebutuhan & keinginan
konsumen (probe/search), menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan konsumen(product), menentukan tingkat harga (price),
mempromosikannya agar produk dikenal konsumen (promotion), dan mendistribusikan
produk ke tempat konsumen (place).
Tujuan pemasaran adalah bagaimana barang & jasa yang
dihasilkan disukai, dibutuhkan dan dibeli oleh konsumen.
Perencanaan Pemasaran meliputi beberapa langkah, yaitu ;
1. Menentukan
kebutuhan & keinginan pelanggan ( dengan melakukan riset pasar).
2. Memilih
pasar sasaran khusus. Ada 3 jenis pasar sasaran khusus :
• Pasar
individual
• Pasar
khususSegmentasi pasarMenempatkan strategi pemasaran dalam persaingan. Ada enam
strategi pemenuhan permintaan dari lingkungan (juga masuk dlm strategi dari
bauran pemasaran):
1. Berorientasi
pada pelanggan.
2. Kualitas
3. Kenyamanan
4. Inovasi
5. Kecepatan
( penempatan produk & respon keinginan consumer)
6. Pelayanan
& kepuasan pelanggan.
PRODUK
Produk memiliki siklus hidup yang terdiri dari tahap
pengembangan, pengenalan, pertumbuhan, penjualan, kematangan, kejenuhan dan
penurunan.
HARGA
Factor-faktor yang harus dipertimbangkan antara lain ;
1. Biaya
barang dan jasa
2. Permintaan
& penawaran pasar
3. Antisipasi
volume pasar
4. Harga
pesaing
5. Kondisi
keuangan
6. Lokasi
usaha
7. Fluktuasi
musiman
8. Faktor
psikologis pelanggan
9. Bunga
kredit dan bentuk kredit
10. Sensitivitas
harga pelanggan (elastisitas permintaan)
STRATEGI PEMASARAN (BAGI USAHA BARU)
1. Penetrasi
pasar, dengan memperbesar volume penjualan dan periklanan
2. Pengembangan
pasar, peningkatan penjualan dengan pengenalan produk pada pasar baru.
3. Pengembangan
produk, modifikasi produk yang sudah ada untuk meningkatkan penjualan.
4. Segmentasi
pasar, pemasaran produk berdasarkan segmennya.
TEKNIK PENENTUAN HARGA
Produk baru, bertujuan untuk :
1. Menghasilkan
produk yang dapat diterima oleh konsumen potensial, tidak peduli berapa
banyaknya.
2. Memelihara
pangsa pasar sebagai akibat tumbuhnya persaingan.
3. Memperoleh
laba.
Untuk barang konsumsi :
1. Harga
dibawah pasar untuk produk yang sama
2. Harga di
atas harga pasar
3. Harga
sama dengan harga pasar.
Untuk barang industri:
1. Strategi
Cost-Plus Pricing
Dengan menambahkan margin laba terhadap biaya-biaya
langsung.
1. Biaya
langsung & formulasi harga
Tidak termasuk biaya overhead pabrik
1. Penentuan
Harga jual model pulang pokok
Dengan menghitung besar persentasi tertentu dari total
penjualan yang digunakan untuk biaya variable.
1. Untuk
jasa
Menentukan harga berdasarkan material yang digunakan untuk
menyediakan jasa, tenaga kerja dan untuk memperoleh laba.
PROMOSI
Bertujuan :
1. Menginformasikan
barang/jasa yang dihasilkan pada konsumen
2. Membujuk
konsumen agar mau membeli barang/ jasa yang dihasilkan.
3. Mempengaruhi
konsumen agar tertarik terhadap barang/ jasa yang kita hasilkan.
Beberapa jenis promosi ;
1. Iklan
(media cetak & elektronik)
2. Promosi
penjualan (pameran)
3. Wiraniaga
(dengan produk sampel ke konsumen)
4. Pemasaran
langsung (langsung menghubungi konsumen)
5. Humas (
mempublikasikan barang melalui pamflet dsb)
KIAT PEMASARAN USAHA BARU
1. Peluang
Pasar
1. Barang
dan jasa apa yang paling dibutuhkan konsumen?
2. Berapa
banyak yang mereka butuhkan?
3. Kualitas
mana yang paling tepat?
4. Berapa
banyaknya?
5. Tempat
yang tepat
6. Banyak
barang yang dibutuhkan
7. Target
yang hendak dicapai
PENGELOLAAN KEUANGAN
Tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan
keuangan :
1. Aspek
sumber dana
2. Aspek
rencana & penggunaan dana
3. Aspek
pengawasan atau pengendalian keuangan.
Sumber-sumber keuangan perusahaan :
• Dana yang
berasal dari perusahaan (pembelanjaan internal)
• Penggunaan
dana perusahaan
• Penggunaan
cadangan
• Penggunaan
laba yang tidak dibagi
• Dana yang
berasal dari luar perusahaan (pembelanjaan eksternal)
• Dana dari
pemilik atau penyertaan.
• Dana yang
berasal dari pinjaman, baik jangka panjang atau jangka pendek.
• Dana
bantuan program pemerintah dari pusat dan daerah.
• Dana dari
teman atau keluarga yang menanamkan modalnya.
• Dana
ventura (investasi dana dari perusahaan besar)
Perencanaan Keuangan & Penggunaan dana, hal-hal yang
harus diperhatikan :
1. Biaya
awal, adalah biaya yang diperlukan ketika perusahaan akan berdiri.
2. Proyeksi
atau rancangan keuangan meliputi :
• Neraca
harian
• Laporan
laba rugi
• Laporan
arus kas
• Analisa
pulang pokok
4. Aspek Keuangan
Aspek Keuangan
Pada aspek keuangan meliputi analisis keuangan, penyusunan
anggaran perusahaan, kapitalisasi dan biaya Start-Up, estimasi biaya,
penyusunan cashflow perusahaan (inflow dan outflow), time value of money dan
tingkat suku bunga.
A. Analisis
Keuangan
Aliran kas perusahaan dapat dari pemotongan gaji pegawai
yang diambil dari gaji setiap bulan sebesar 2% serta jaminan asuransi
2.5%.Keuntungan bersih untuk 3 tahun kedepan dalam perusahaan ini adalah
perusahaan gaji pegawai pada awal tahun apabila target tercapai serta modal
awal perusahaan sudah kembali.
Laporan keuangan:
Annual Growth Rate: 23%
Cost of Goods Sold: 52,6%
Average Sales Transaction: Rp 96.583.000
B. Penyusunan
Anggaran Perusahaan
Merincikan dana apa saja yang harus di keluarkan oleh
perusahaan sebelum mengambil laba bersih.
C. Estimasi Biaya
Estimasi biaya dibagi menjadi 2 biaya yaitu biaya tetap dan
biaya variable yaitu sebagai berikut :
1. Biaya tetapRincian % of sales
2. Kas 2,7 %
3. Gaji pokok pegawai 78,1 %
4. Jamsostek 2,7 %
Biaya variable
Rincian % of sales
1. Biaya listrik 2,5 %
2. Biaya air 2,95 %
3. Biaya internet 6,6 %
4. Biaya telepon 7 %
5. Biaya komisi pegawai 2,7 %
6. Biaya operasional 4,6 %
7. Biaya upah 0,53 %
8. Biaya ATK 0,7 %
9. Biaya Maintenance 0,87 %
10. Biaya hukum & jasa 0 %
-Penyusunan cashflow perusahaan (inflow dan outflow)
Laporan arus kas (cashflow) adalah laporan yang memberikan
informasi arus kas perusahaan sebagai dasar menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan dan menggunakan kas.
Komponen laporan:
A. Kas, terdiri
dari saldo kas dan rekening giro bank.
B. Setara kas,
adalah investasi yang sifatnya sangat liquid yang segera dapat dijadikan kas.
C. Arus kas, adalah
arus kas masuk dan kas keluar.
D. Aktivitas
operasi, adalah aktivitas penghasil utama pendapatan dan aktivitas lain yang
bukan investasi dan pendanaan.
E. Aktivitas
investasi, adalah aktivitas perolehan dan pelepasan aktivitas jangka panjang
serta investasi lain.
F. Aktivitas
pendanaan, adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi modal dan pinjaman perusahaan.
Berikut merupakan arus kas pada perusahaan CV. Trimedia
Computer:
Penerimaan uang dari pelanggan xx
Pembayaran kas kepada karyawan xx
Pembayaran bunga xx
Pembayaran pajak penghasilan xx
Hasil dari penjualan peralatan xx
Pembayaran hutang, sewa guna usaha, dll xx
Arus kas bersih dari aktivitas operasi xx
Kriteria investasi
Dalam penghitungan tingkat kelayakan investasi pendirian
perusahaan secara finansial
digunakann tiga alat analisis metode yaitu:
1. Metode Proyek Period
Metode ini mencoba mengukur cepat suatu investasi bisa
kembali. Karena itu satuan hasil bukan persentase, tetapi satuan waktu, seperti
tahun, bulan. Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang
diisyaratkan, maka proyek dikatakn "menguntungkan", sedangkan kalau
lebih lama proyek ditolak.
2. Metode Net Present Value
Metode ini menghitung selisish nilai sekarang investasi
dengna nilai sekarang penerimaan-penerimaan bersih (operational dan terminal
cash flow) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut
perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yangrelevan. Pada dasarnya
tingkat bunga tersebut adalah tingat bunga pada saat kita menganggap keputusan
investasi terpisah dari kepututsan pembelanjaan ataupun kita mulai mengkaitkan
keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan. Keterkaitan hanya
mempengaruhi tingkat bunga, bukan aliran kas.
3. Metode Internal Rate Of Return
IRR adalah menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang investasi dengannilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa
mendatang. Apabila IRR lebih besar daripada tingakt bunga yang relevan (tingkat
keuntunga yang diisyaratkan), maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau
lebih kecil dikatakan merugikan.
4. Metode Profitability Index
Profitability Index menghitung perbandingan antara nilai
sekarang penerimaan kas bersih dimasa mendatang dengan nilai sekarang
investasi.
Time value of money dan tingkat suku bunga:
Time value of money merupakan suatu konsep yang menyatakan
bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang
akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang
disebabkan karena perbedaaan waktu.